Pada artikel bagian 1 sudah dijelaskan apa itu ARV. Nah di bagian 2 kali ini kita akan membahas pembagian ARV. ARV dibagi menjadi 6 group berdasarkan cara kerjanya:
1. Nucleoside/Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTIs)
Obat-obat jenis NRTIs memaksa virus HIV untuk menggunakan versi blok bangunan sel yang salah sehingga sel yang terinfeksi tidak dapat membuat lebih banyak virus HIV. Obat-obat jenis ini meliputi:
 |
Abacavir, atau disingkat ABC. Dapat diminum sebelum atau setelah makan. |
 |
Didanosine, atau disingkat ddl. Diminum dalam kondisi perut kosong. |
 |
Emtricitabine, atau disingkat FTC. Dapat diminum sebelum atau setelah makan. |
 |
Lamivudine, atau disingkat 3TC. Dapat diminum sebelum atau setelah makan. |
 |
Stavudine, atau disingkat d4T. Dapat diminum sebelum atau setelah makan. |
 |
Tenofovir alafenamide, atau disingkat TAF. Dapat diminum sebelum atau setelah makan. |
 |
Tenofovir disoproxil fumarate, atau disingkat TDF. Dapat diminum sebelum atau setelah makan. |
 |
Zidovudine, atau disingkat AZT atau ZDV. Sebaiknya diminum dalam kondisi perut kosong. |
2. Non-nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NNRTIs)
Obat-obat jenis ini juga disebut “non-nuke.” NNRTIs berfungsi mengikat protein tertentu sehingga virus HIV tidak dapat membuat salinannya sendiri, mirip dengan menyelipkan sesuatu ke dalam risleting sehingga berhenti bergerak. Obat-obat jenis NNRTIs yaitu:
 |
Delavirdine, atau disingkat DLV. |
 |
Efavirenz, atau disingkat EFV. Sebaiknya diminum saat perut kosong. |
 |
Etravirine, atau disingkat ETR. Sebaiknya diminum bersama makanan ringan. |
 |
Nevirapine, atau disingkat NVP. Dapat diminum sebelum atau setelah makan. |
 |
Rilpivirine, atau disingkat RPV. Sebaiknya diminum bersama makanan ringan. |
(Bersambung ke Bagian 3)
Baca Bagian 1
Baca Bagian 3
Baca Bagian 4
Baca Bagian 5
Sumber:
